Kamis, 11 April 2013

Stress



Stress
Arti Penting Stress
Pengertian Stress
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain. Stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Sumber stres adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah semua respons fisiologis nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem biologis. Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental lain yang jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya mereda dalam beberapa jam atau hari. Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity) seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut dan keparahannya .

Efek Stress
- Menaikkan kolesterol dan asam lemak dalam darah untuk sistem produksi energi.
- Menaikkan tekanan darah.
- Iritasi pada daerah tertentu (memerah, bengkak, meradang dan nyeri).
- Menaikkan produksi gula darah untuk energi.
- Menurunkan kekebalan usus dalam mencerna protein sintesis dan sistem respon alergi tubuh.
- Naiknya metabolisme, seperti detak jantung yang semakin cepat, atau pernafasan yang semakin cepat.
- Mempercepat pembekuan darah.
- Menaikkan asam dalam perut (asam lambung).

General Adaption Syndrom dari Hans Selye
Menurut Hans Selye, stres merupakan ketidakmampuan mekanisme tubuh seseorang dalam beradaptasi dengan berbagai macam tuntutan lingkungan. Selye menerangkan bahwa rangkaian perubahan dalam mekanisme tubuh (GAS: General Adaptation Syndrome) tersebut terdiri dari tiga tahapan :
a)  Alarm : individu mulai merasa bahwa ada tuntutan dari lingkungannya sebagai ancaman.
b)  Resistance : mengatur kemampuan diri untuk menghadapi tuntutan, dalam hal ini individu mulai melakukan berbagai coping stres.
c) Exhaustion : jika stres terus berkelanjutan/kronis, individu bisa kehabisan tenaga (kerusakan permanen pada tubuh dan berujung kematian).

Pendapat Selye tersebut berdasarkan hasil eksperimennya kepada sekelompok tikus yang disuntik dengan larutan yang berbeda. Pada kelompok eksperimen, tikus-tikus disuntik dengan ekstrak kimiawi tertentu secara setiap hari sehingga menimbulkan borok dan masalah fisiologis lainnya seperti berhentinya pertumbuhan jaringan sistem kekebalan pada tikus. Pada kelompok kontrol, tikus-tikus hanya disuntikkan air garam yang seharusnya tidak menimbulkan efek apapun ternyata menunjukkan gejala yang sama. Dari eksperimen ini Selye mencermati bahwa bukan substansi cairan yang disuntikkan, tetapi karena penyuntikan setiap hari itu sendiri yang menjadi penyebabnya.
Peneliti lain mengkritik pendapat Selye dengan menyatakan bahwa stres bukan hanya dipandang sebagai reaksi, namun stres juga harus dilihat sebagai fungsi dari individu yang menafsirkan situasi. Reaksi orang tidak sama terhadap stressor yang sama, tergantung bagaimana orang mempersepsikan situasi yang dihadapi karena peta kognitif seseorang berbeda-beda.



Faktor Individual & Sosial Penyebab Stress
Faktor Individual
1. Faktor Biologis. Faktor ini juga terbagi kedalam beberapa tipe,
·         Gen. Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi oleh sikap dan perilaku Ibu. Bagaimana ibu berperilaku ketika sedang hamil, dan asupan gizinya apakah sudah terpenuhi atau malah defisiensi. Ketika seorang ibu stress, otomatis bayi yang dikandungnyapun akan ikut stress pula. Dan kebanyakan hal ini tidak disadari oleh si Ibu sehingga pada saat melahirkan Ibu malah menyalahkan proses persalinan ketika anaknya cacat fisik atau cacat mental.
·         Penyakit. Karena mempunyai penyakit langka, sulit disembuhkan bahkan tak ada obatnya, seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya pada tali gantungan atau meminum racun. Penyakit yang membuat seseorang merasa tak berguna dan tak mungkin sembuh bisa menjadi sebuah stressor.
·         Tidur. Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika porsi tidur seseorang tidak terpenuhi, maka akan terjadi tekanan dalam diri orang tersebut ditandai dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing, sulit beradaftasi dengan lingkungan dan belum menyadari dimana berada. Hal tersebut akan menimbulkan stress baik pada tingkat ringan atau tinggi.
·         Postur tubuh. Kebanyakan, stressor ini menyebabkan perempuan ingin melakukan apa saja untuk mendapatkan postur tubuh yang diinginkan. Jika tidak terpenuhi, maka akan terjadi konflik dan tegangan atau stress.
·         Kelelahan. Faktor ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor penyebab stress yang paling utama. Ketika seseorang merasa kelelahan, maka hal yang ingin segera dipenuhi adalah beristirahat. Ketika keinginannya tidak terpenuhi maka akan terjadi tegangan dan menimbulkan efek yang berbahaya.
2. Faktor Psikologis
·         Frustasi. Sudah sangat jelas bahwasannya frustasi adalah penyebab seseorang mengalami stress. Ketika seseorang kecewa dengan apa yang dia dapatkan, atau gagal dalam meraih apa yang diinginkan maka banyak kemungkinan, orang itu akan mengalami  frustasi. Frustasi ditandai dengan menurunnya semangat hidup.
·         Perasaan dan Emosi. Marah, mudah tersinggung, merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, sedih, merasa bersalah dan lain-lain adalah contoh perasaan dan emosi yang dapat menimbulkan stress.
·         Pengalaman Hidup. Perpisahan dengan orang yang dicintai adalah stressor dari psikologis yang paling banyak mempengaruhi tingkat kesadaran sesorang. Segala hal yang terjadi dalam kehidupan seseorang yang tidak sesuai dengan yang diinginkan biasanya akan menimbulkan stress.
·         Keputusan Perilaku. Salah mengambil keputusan membuat orang merasa takut dan tak mau lagi menjalani hidupnya. Salah pengambilan keputusan ini menjadi salah satu faktor dari segi psikologis yang dapat menyebabkan seseorang terkena stress.
·         Respon Perlawanan. Ketika seseorang melawan hal yang terjadi namun dia tetap tidak merubah keadaan. Disaat itu, seseorang akan merasa down dan tidak berguna. Stress akan datang pada orang-orang seperti itu.
Faktor Sosial
·         Keluarga. Faktor yang menyebabkan stress dari keluarga misalnya adalah terjadi kesalahan pada pola asuh yang diberikan, broken home, keadaan sosial ekonomi yang tidak sesuai harapan serta adanya tradisi juga filsafat keluarga yang dianggap tidak sejalan dengan filsafat individu.
·         Lingkungan. Peristiwa alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan longsor secara langsung akan membuat seseorang mempunyai tegangan tinggi dalam dirinya, apalagi orang tersebut menjadi korban bencana tersebut. Gaya hidup yang modern juga membuat orang mudah terkena stress.
·         Dunia Kerja. Tugas yang menumpuk yang harus dikumpulkan besok, tugas yang jumlahnya sedikit namun tingkat kesulitannya tinggi, kecelakaan dunia kerja serta kemonotonan pekerjaan adalah stressor yang berasal dari dunia kerja yang mampu membuat orang mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.




Tipe Stress Psikologi
Tekanan
Tekanan timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari. Tekanan dapat
berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi.
Tekanan yang berasal dari luar individu, misalnya orang tua menuntut anaknya
agar disekolah selalu rangking satu, atau istri menuntut uang belanja yang
berlebihan kepada suami.

Frustasi
Frustasi timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada aral
melintang, misalnya apabila ada perawat puskesmas lulusan SPK bercita-cita
ingin mengikuti D3 AKPER program khusus puskesmas, tetapi tidak diizinkan
oleh istri/suami, tidak punya biaya dan sebagainya. Frustasi ada yang bersifat
intrinsik (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana
alam, kematian orang yang dicintai, kegoncangan ekonomi, pengangguran,
perselingkuhan, dan lain-lain).

Konflik
Konflik timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih macam-macam keinginan, kebutuhan atau tujuan. Ada 3 jenis konflik, yaitu :
·         Approach-approach conflict, terjadi apabila individu harus memilih satu
diantara dua alternatif yang sama-sama disukai, misalnya saja seseorang yang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama
diinginkan. Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati
alternatif yang tidak diambil. Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan
cepat diselesaikan.
·         Avoidance-avoidance conflict, terjadi bila individu dihadapkan pada dua
pilihan yang sama-sama tidak disenangi, misalnya wanita muda yang hamil
diluar pernikahan, di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi disisi lain ia belum
mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti.
Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga
dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memiliki
konsekuensi yang tidak menyenangkan.
·         Approach-avoidance conflict, merupakan situasi dimana individu merasa
tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau
suatu objek yang sama, misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok,
karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan
sisa hidupnya kelak tanpa rokok..

Kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang hampir dialami tiap orang dan semua umur yang bisa menyebabkan stress , kecemasan dapat muncul dalam berbagai bentuk  antara lain :
·         Gangguan Panik
·         Gangguan Fobia
·         Gangguan Obsesif Kompulsif
·         Gangguan Stress Pasca Trauma
·         Gangguan Stress Akut
·         Gangguan Kecemasan Umum
·         Gangguan Kecemasan Akibat Kondisi Kesehatan Umum
·         Gangguan Kecemasan Akibat Obat

Symptom – Reducing Response Terhadap Stress
Reducing
Dalam bahasa indonesia reducing itu mengurangi , mungkin maksud reducing dalam hubungannya dengan stress , bagaimana cara kita mengurangi stress yang terjadi , karna stress dapat menurunkan produktivitas dan gangguan-gangguan mental.

Mekanisame Pertahanan Diri
Sebagian dari cara individu mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stress atau pun konflik adalah dengan melakukan mekanisme pertahanan diri baik yang ia lakukan secara sadar atau pun tidak. Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri (defence mechanism) untuk menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan. Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Jadi, mekanisme pertahanan diri melibatkan unsur penipuan diri. Istilah mekanisme bukan merupakan istilah yang paling tepat karena menyangkut semacam peralatan mekanik. Istilah tersebut mungkin karena Freud banyak dipengaruhi oleh kecenderungan abad ke-19 yang memandang manusia sebagai mesin yang rumit. Sebenarnya, kita akan membicarakan strategi yang dipelajari individu untuk meminimalkan kecemasan dalam situasi yang tidak dapat mereka tanggulangi secara efektif. Tetapi karena “mekanisme pertahanan diri” masih merupakan istilah terapan yang paling umum maka istilah ini masih akan tetap digunakan. Berikut ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh sebagian besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang dasyat dalam perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri berikut, diantaranya dikemukakan oleh Freud, tetapi beberapa yang lain merupakan hasil pengembangan ahli psikoanalisis lainnya.
·         Represi
·         Supresi
·         Pembentukan Reaksi
·         Fiksasi
·         Regresi
·         Denial
·         Fantasi
·         Mengelak
·         Rasiolnalisasi
·         Proyeksi
·         Intelektualisasi

Strategi Coping Untuk Mengatasi Stress
Setiap manusia pasti mempunyai masalah, dari yang terkecil sampai yang terbesar. Semuanya tergantung akan indvidu yang menjalani. Ada berbagai metode dalam menyelesaikan, menghadapi, menghindari, ataupun meminimalisir suatu masalah, akan tetapi tidak jarang kta menemui seseorang yang takut menghadapi suatu permasalahan dan tidak mencari jalan keluar yang bijak. Jika seorang indivdu salah atau kurang tepat dalam mengcoping suatu permasalahan, maka hasilnyapun akan kurang memuaskan, bahkan dapat menimbulakn gangguan dalam pikiran dan kejiwaannya, seperti depresi, stres dan gila. Coping ini secara bahasa mempunyai makna menanggggulangi, menerima menguasai segala sesuatuyang berangkutan dengan diri kita sendiri. Untuk mengendalikan emosi bisa dilakukan dengan banyak cara, diantaranya dengan model penyesuaian, pengalihan dan coping.
Strategi coping itu sendiri dapat diartikan sebuah cara atau prilaku individu untuk menyelesaikan  suatu permasalahan.sedangkan macam-macam copng itu sendiri menurut Santrock (1996) :
·         Strategi pendekatan (approach strategy)
Yaitu usaha kogntif untuk memahami penyebab stres atau stressor dan  usaha untuk menangani hal tersebut dengan cara menghadapinya
·         Strategi menghindar (avoidance strategy)
Yaitu usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisir stessor yang muncul dalam prilaku dengan cara menghindar dari hal tersebut

Bentuk-bentuk strategi coping yaitu :
·         Perilaku coping yang beorientasi pada masalah (problem focused coping-PFC) yaitu strategi kognitif dalam penanganan stress/ strategi kognitif yang digunakan individu dalam rangka menangani masalahnya.
·         Perilaku coping yang berorientasi pada emosi (emotion focused coping-EFC) yaitu strategi penanganan stress dimana individu  memberikan respon terhadap situasi stress dengan cara emosional.
faktor yang mempengaruhi coping :
·         karakteristik situasional
·         faktor lingkungan
·         faktor personal atau perbedaan individu


Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress
Problem Solving
Istilah problem solving sering digunakan dalam berbagai bidangilmu dan memiliki pengertian yang berbeda-beda pula. Tetapi problemsolving dalam matematika memiliki kekhasan tersendiri. Problemsolving dalam matematika adalah proses dimana seorang siswa ataukelompok siswa menerima tantangan yang berhubungan denganpersoalan matematika dimana penyelesaiannya dan caranya tidaklangsung bisa ditentukan dengan mudah dan penyelesaiannyamemerlukan ide matematika. Secara garis besar terdapat tiga macaminterpretasi istilah problem solving dalam pembelajaran matematika,yaitu:
1.problem solving sebagai tujuan (as a goal)
2.problem solving sebagai proses (as a process)
3.problem solving sebagai keterampilan dasar (as a basic skill)

Bagaimana Meningkatkan Toleransi Stress dan Berorientasi Pada Tugas
Seringkali menimbulkan reaksi lebih stres dan psikosomatik: ruam berbagai
pada kulit, sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot, gastritis, ulkus, gangguan pencernaan
dan melemahnya umum imunitas. Cobalah beberapa diusulkan di sini
tips dan mengajari tubuh Anda untuk melakukan tanpa obat penenang, stimulan,
kafein dan rokok. # Dengarkan tubuh Anda. Cobalah untuk memulai
paginya berkonsentrasi pada memperbaiki keadaan kesehatan dan perasaan dalam tubuh. Bertanya
diri sendiri: "Apa yang harus tubuh saya hari ini", "? mana ada daerah ketegangan"
"Apakah saya memiliki banyak usaha dan energi?", "Apa yang saya perlu merasa
keberanian? ". Cobalah untuk menjaga dialog sesering mungkin dan, jika mungkin
melakukan sesuatu yang membutuhkan tubuh Anda. Misalnya, pergi tidur lebih awal dan minum
kurang kopi atau makan lebih banyak buah. # Mengisi dosis vitamin D, karena
ini adalah antioksidan terbaik, yang melindungi kita dari kanker, osteoporosis,
multiple sclerosis dan diabetes. Cara termudah untuk memperkaya diri sendiri dengan vitamin
D - ini adalah berjemur. Dan pada vitamin yang sangat baik dingin dan mendung
Selain itu adalah penggunaan ikan berminyak seperti halibut, salmon, sarden,
makarel, mackerel dan ikan trout. # Belajarlah untuk memaafkan. Meskipun kesederhanaan ini
pernyataan, banyak ilmuwan setuju tentang manfaat pengampunan. Membenci
pada orang, kita kembali ke bagian primitif otak (salah satu yang dan
reptil), dan yang memprovokasi kita untuk reaksi jenis lari atau menyerang.
Jadi kita menjaga tubuh dan pikiran kita dalam stres yang konstan, yang kemudian
mempengaruhi kesehatan kita. # Lebih Anda berjalan, berlari, berenang,
melompat di trampolin (Anda dapat membeli trampolin kecil) dan sebagainya.
Bahkan latihan fisik yang paling dasar meningkatkan tingkat norepinorfina
di otak, suatu zat yang membantu kita untuk lebih menahan stres. Praktek #
yoga, meditasi, tai chi, atau latihan pernapasan. Praktek kuno ini
berkontribusi pada pencapaian keseimbangan antara tubuh dan pikiran, memperlambat denyut jantung,
pernapasan dan relaksasi otot yang mendalam. Mulai kecil: lima bermeditasi
menit sehari, sebelum tidur dan setelah bangun. Sebuah hasil positif akan
Anda energi untuk latihan lagi. # Mengurangi jumlah cookie,
kue dan karbohidrat lainnya, disusun dengan menggunakan dimurnikan
gula dan tepung putih. Makanan seperti meningkatkan hormon kortisol atau
stres dalam tubuh. Produk yang berkontribusi pada hormon
Saldo mengandung omega-3 (salmon, herring, mackerel, halibut, sarden, biji
rami) dan vitamin B5 (kubis, brokoli, produk gandum, telur).
# Belajarlah untuk mengatakan tidak. Jika Anda ingin istirahat dari minggu yang sibuk,
dan teman-teman Anda menyeret Anda ke pesta, atau tetangga yang bosan dan ingin ngobrol
kemudian belajar bagaimana untuk menolak kegiatan yang tidak diinginkan, dan Anda melakukan apa yang Anda inginkan
Anda. Sejumlah besar kasus, komunikasi terlalu banyak kentara meningkatkan
stres dan tidak memberikan kesempatan untuk tinggal bersamanya saja. # Sering gilirannya
komputer dan TV dan hanya berjalan-jalan atau praktek tai chi atau studi
masak masakan baru, atau hanya menghabiskan waktu bersama keluarganya. # Dengarkan
musik santai atau klasik, suara ombak, burung-burung bernyanyi, mengoceh sungai
atau suara hujan. # Carilah hobi atau bentuk tenaga kerja manual, apakah
bordir, lukisan, fotografi atau menggambar rangkaian bunga. Seperti
penelitian mengungkapkan kreativitas kita dan membantu untuk meringankan stres.




Sumber :














Tidak ada komentar:

Posting Komentar