Jumat, 21 Juni 2013

Tugas Final Kesehatan Mental

Konsep , Perkembangan & Pendekatan Kesehatan Mental
A.    KONSEP MENTAL
Kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene yang berasal dari bahasa yunani yag berarti kejiwaan . Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Penyesuaiaan diri berhubungan dengan cara-cara yang dipilih individu untuk mengolah rangsangan, ajakan dan dorongan yang datang dari dalam maupun luar  diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh pribadi yang sehat mental adalah penyesuaian diri yang aktif dalam pengertian bahwa individu berperan aktif dalam pemilihan cara-cara pengolahan rangsang itu.
Karakteristik mental yang sehat :
·         Dapat menyesuaikan diri
·         Terhindar dari gangguan jiwa
·         Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin
·         Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain
Karakteristik mental tidak sehat :
·         Perasaan tidak nyaman
·         Perasaan tidak aman
·         Kurang memiliki rasa percaya diri
·         Kurang memahami diri
·         Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial
·         Ketidakmatangan emosi
·         Kepribadiannya terganggu

Ruang Lingkup Mental Hygiene
·         Mental hygiene dalam keluarga
·         Mental hygiene di sekolah
·         Mental hygiene di tempat kerja
·         Mental hygiene dalam kehidupan politik
·         Mental hygiene dalam kehidupan beragama
·         Mental hygiene di bidang hukum

Fungsi mental hygiene
·         Preventif (pencegahan)
Fungsi ini menerapkan prinsip-prinsip yang menjamin mental yang sehat, seperti halnya physical hygiene memelihara fisik yang sehat. Istirahat yang memadai merupakan cara untuk memelihara fisik yang sehat, sementara pemuasan kebutuhan psikologis (seperti memperoleh kasih sayang dan rasa aman) merupakan prinsip yang mendasar dalam memelihara mental yang sehat.
·         Amelioratif (perbaikan)
Amelioratif merupakan upaya memperbaiki kepribadian dan meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, sehingga gejala-gejala tingkah laku dan mekanisme pertahanan diri dapat dikendalikan.
·         Suportif (pengembangan)
Fungsi ini merupakan upaya untuk mengembangkan mental yang sehat atau kepribadian, sehingga seseorang mampu menghndari kesulitan-kesulitan psikologis yang mungkin dialaminya.




B.     PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
1.      Gaya Hidup Modern
Modernisasi di samping berdampak positif bagi kehidupan, seperti diperolehnya kemudahan-kemudahan dalam berbagai bidang, namun ternyata telah melahirkan dampak yang kurang menguntungkan, yaitu dengan menggejalanya berbagai problema yang semakin kompleks, baik yang bersifat personal maupun sosial.
2.      Kesehatan mental pada anak dan remaja
a.       Masalah kesehatan mental
Anak-anak dan remaja dapat juga mengalami masalah-masalah kesehatan mental yang mempengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan bertindak. Masalah-masalah kesehatan mental dapat menyebabkan kegagalan studi, konflik keluarga, penggunaan obat terlarang, kriminalitas, dan bunuh diri. Di samping itu, masalah kesehatan mental pun dapat membatasi kemampuannya untuk menjadi orang yang produktif.
b.       Gangguan mental pada anak-anak dan remaja
1.      Gangguan perasaan , seperti : perasaan sedih & tak berdaya , marah-marah , perasaan tak berharga , perasaan takut dll
2.      Gangguan perilaku , seperti : sering melamun , menggunakan obat-obatan teerlarang , sering melakukan kenakalan disekolah , dll
c.       Penyebab gangguan mental pada anak-anak dan remaja
1.      Faktor biologis : genetika , ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh , menderita penyakit kronis dan kerusakan sistem syaraf pusat
2.      Faktor psikologis : frustasi , konflik , terlalu pesimis menghadapi masa depan , dll
3.      Faktor lingkungan :  merebaknya tayangan film di tv yang bertemakan kejahatan dan pornoaksi , merebaknya perdagangan minuman keras dan naza , penjualan alat kontrasepsi , dll




C.    PENDEKATAN KESEHATAN MENTAL
a.       Pendekatan orientasi Klasik
Kesehatan mental menurut pendekatan ini adalah terhindarnya individu dari gejala gangguan jiwa(neurosis) dan gejala penyakit jiwa( psikosis), berupa simptom-simptom negatif yang menimbulkan rasa tidak sehat,dan bisa mengganggu efisiensi yang biasanya tidak bisa dikuasai individu.

Kelemahan dari Orientasi ini adalah :
- Simptom-simptom bisa terdapat juga pada individu normal
- Rasa tidak nyaman dan konflik bisa membuat individu berkembang dan memperbaiki diri.
- Sehat atau sakit tidak bisa didasarkan pada ada atau tidaknya keluhan.

b.       Pendekatan Orientasi Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah perubahan dalam diri yang diperlukan untuk mengadakan hubungan yang memuaskan dengan orang lain .
Normal dalam orientasi ini :
·         Normal secara statistik : yaitu apa adanya
·         Normal secara normatik : individu bertingkah laku sesuai budaya setempat

c.       Pendekatan Orientasi Pengembangan Potensi
Menurut pendekatn ini kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang tujuannya untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa pada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan penyakit jiwa.
Keriteria pada orientasi ini :
1. Punya pedoman normatif pribadi ( bisa memilih apa yang baik dan menolak yang buruk)
2. Menunjukan otonomi independen , mawas diri dalam mencari nilai-nilai pedoman.

Teori kepribadian Aliran Psikoanalisa , Behaviouristik & Humanistik

A.    Teori Kepribadian Sehat Aliran Psikoanalisa
Psikoanalisis ditemukan di Vienna, Austria, oleh psikiatris Sigmund Freud (1856-1938). Freud mengembangkan teori perilaku dan pikiran mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
Menurut teori kepribadian psikoanalisis freud berteori bahwa kepribadian tersusun dari 3 sistem pokok yakni id, ego dan superego. Id merupakan system kepribadian yang asli. Id merupakan segala sesuatu yang diwariskan dari lahir, termasuk insting-insting. Ego merupakan kebutuhan-kebutuhan yang timbul karenma organism memerlukan transaksi yang sesuai dengan kenyataan, sedangkan superego merupakan perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat sebagaimana diterangkan kepada orangtua kepada anak, dan dilaksanakan dengan cara memberinya hadiah atau hukuman. Tetapi dengan adanya superego tersebut isu bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental. Freud (1930) berteori bahwa manusia lahir dengan memiliki insting (instinct) untuk hidup yang disebut Eros, dan juga insting untuk mati yang disebut Thanatos. Thanatos ini yang mendorong tindakan-tindakan agresi. Freud meyakini bahwa energy agresif harus disalurkan. Pernyataannya Freud mengenai hal ini disebut sebagai ‚teori hidrolik (hydraulic theory) yang analog dengan keadaan air yang tertekan dan meluap ke atas di dalam suatu tempat: Bila tidak ada pelepasan energy maka akan terjadi suatu ledakan (eksplosi).

B.     Teori Kepribadian Sehat Aliran Behaviouristik
Diprakarsai oleh John B Watson , Watson menolak pikiran sebagai subjek psikologi dan besikeras bahwa psikologi dibatasi pada studi tentang perilaku dari kegiatan- kegiatan manusia dan binatang yang dapat diobservasi.
Aliran perilaku mempunyai 3 ciri penting :
·         Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen-elemen
·         Menekankan pada perilaku yang dipelajari daripada perilaku yang tidak dipelajari
·         Difokuskan pada perilaku binatang

C.    Teori Kepribadian Sehat Aliran Humanistik
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.



Penyesuaian Diri & Pertumbuhan Personal

A.    Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dikenal dalam bahasa aslinya yaitu adjustment atau personal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery). Penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat  ( lifelong process ), dan manusia terus-menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat. Penyesuaian adalah sebagai suatu proses ke-arah hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dan tuntutan eksternal. Dalam proses penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi, dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.
Aspek-aspek penyesuaian diri :
·         Penyesuaian pribadi
·         Penyesuaian sosial

B.     Pertumbuhan Personal
Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk , akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang. Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian , dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga.Hal ini disebabkan karna keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu.
Terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karna pengaruh baik dari pengalaman atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
Faktor yang mempengaruh pertumbuhan individu :
1.      Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti tangan , kaki , kepala dan lain-lain. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan prilaku . Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus , artinya setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2.      Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya sehingga meyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga , namun jika lingkungan fisikinya kurang baik dan tidak ada hubungan baik dengan individu lain maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
3.      Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebudayaan dapat dipengaruhi kepribadian anggotanya , namu tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat  yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga



STRESS
A.    Pengertian Stress
Stress adalah suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Sumber stres adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah semua respons fisiologis nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem biologis. Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental lain yang jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya mereda dalam beberapa jam atau hari. Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity) seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut dan keparahannya .
B.     Efek Stress
·         Menaikkan tekanan darah
·         Mempercepat pembekuan darah
·         Menaikan asam dalam perut ( asam lambung )
·         Iritasi pada daerah tertentu
·         Naiknya metabolisme ,dll
C.    Faktor Individual & Sosial penyebab Stress
·         Gen
·         Penyakit
·         Tidur
·         Postur tubuh
·         Frustasi
·         Kelelahan
·         Perasaan dan emosi
·         Pengalaman hidup
·         Keputusan perilaku
·         Respon perlawanan
·         Keluarga
·         Lingkungan
·         Dunia kerja
D.   Tipe Stress
·         Tekanan : Tekanan timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi.
·         Frustasi : timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada aral melintang
·         Konflik : timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih macam-macam keinginan, kebutuhan atau tujuan. Ada 3 jenis konflik, yaitu : approach-approach conflict , avoidance-avoidance conflict & approach-avoidance conflict
E.      Kecemasan
Merupakan gangguan mental yang hampir dialami tiap orang dan semua umur yang bisa menyebabkan stress , kecemasan muncul dalam berbagai bentuk yaitu:
·         Gangguan panik
·         Gangguan phobia
·         Gangguan stress akut
·         Gangguan stress pasca trauma
·         Gangguan obsesif kompulsif
·         Gangguan kecemasan umum
·         Gangguan kecemasan akibat kondisi kesehatan umum
·         Gangguan kecemasan akibat obat
F.      Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress
Terdapat 3 macam problem solving yaitu :
·        Problem solving sebagai tujuan
·        Problem solving sebagai proses
·        Problem sebagai keterampilan dasar


Hubungan Interpersonal
A.    Model-Model Hubungan Interpersonal
·         Teori pertukaran sosial adalah salah satu teori sosial yang mempelajari bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain , kemudian seseorang itu menentukan keseimbangan antara pengorbanan dan keuntungan yang didapatkan dari hubungan itu .
·         Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. AT dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok.
B.     Memulai Hubungan (Pembentukan Kesan & Ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan)
Ellen B menyatakan bahwa apa yang membuat orang-orang dari berbagai usia merasa bahagia adalah membangun dan mengelola persahabatan dan memiliki hubungan yang positif serta hangat.

Teori ketertarikan interpersonal
·         Social Exchange Theory : Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
·         Equity Theory : orang tidak sekedar berusaha mendapatkan rewards sebanyak-banyaknya dan mengurangi costs, melainkan juga peduli mengenai keseimbangan dalam hubungan, yaitu bahwa rewards dan costs yang mereka alami dan kontribusi yang mereka berikan dalam hubungan tersebut kira-kira seimbang dengan pihak lain. Teori ini menggambarkan bahwa hubungan yang seimbang adalah yang membahagiakan dan relatif stabil.


C.    Hubungan Peran
1.      Model peran
Terdapat tiga hal yang menentukan kualitas dan keefektifan bermain peran sebagai model pembelajaran, yakni (1) kualitas pemeranan, (2) analisis dalam diskusi, (3) pandangan peserta didik terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan dengan situasi kehidupan nyata.
2.      Konflik
Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih.
3.      Adequancy peran & autentisitas dalam  hubungan peran
Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal.
D.   Intimacy dan Hubungan Pribadi
Kebutuhan intimacy merupakan suatu kebutuhan aka hubungan dengan orang lain  dan merupakan kebutuhan terdalam pada diri setiap manusia untuk mengetahui seseorang secara lebih dekat , seperti merasa dihargai , diperhatikan  , saling bertukar pendapat ,dll
Faktor penyebab intimacy :
·         Keluasan : seberapa banyak aktifitas yg dilakukan bersama
·         Keterbukaan : adanya saling keterbukaan diri
·         Kedalaman : saling berbagi
Proses terbentukan intimacy :
Penerimaan  diri  ­  Saling  berinteraksi  ­  Memberi  respon  atau
tanggapan – Perhatian ­ Rasa percaya  ­ Kasih sayang ­ Mempunyai
minat yang sama ­ Berhubungan seksual
E.      Intimacy dan Pertumbuhan
eintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita. Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya.



CINTA DAN PERKAWINAN
A.    Memilih pasangan
Dalam memilih pasangan hidup, janganlah kita tergesa-gesa atau berpikir singkat tanpa ada pertimbangan-pertimbangan matang. Kita harus ingat bahwa pasangan yang akan kita pilih menjadi pendamping kita adalah orang yang akan menemani kita seumur hidup kita, untuk itu jangan sampai salah pilih pasangan. Salah satu penyebab mengapa kita keliru memilih pasangan hidup adalah karena kita TERLALU CEPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN. Jarang ada orang yang keliru memilih pasangan hidup oleh karena terlalu lama mengambil keputusan.
Berikut akan dipaparkan beberapa penyebab mengapa kita terlalu cepat mengambil keputusan :
·         Terlalu bernafsu
·         Beriman semu
·         Menyederhanakan masalah
·         Kehamilan
·         Motivasi yang tidak murni
·         Memiliki pemahaman yang sama mengenai hubungan , dll
B.     Hubungan dalam perkawinan
Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan seksual. Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus diresmikan dengan pernikahan.
Tujuan perkawinan :
·         Untuk mendapatkan keturunan
·         Untuk meningkat derajat dan status social baik pria maupun wanita
·         Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang
·         Agar harta warisan tidak jatuh ke orang lain.



Tahapan –tahapan dalam perkawinan menurut Dawn J :
·         Tahap pertama : Romantic Love. Saat ini adalah saat Anda dan pasangan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu. Ini terjadi di saat bulan madu pernikahan. Anda dan pasangan pada tahap ini selalu melakukan kegiatan bersama-sama dalam situasi romantis dan penuh cinta.
·         Tahap kedua : Dissapointment or Distress. Masih menurut Dawn, di tahap ini pasangan suami istri kerap saling menyalahkan, memiliki rasa marah dan kecewa pada pasangan, berusaha menang atau lebih benar dari pasangannya. Terkadang salah satu dari pasangan yang mengalami hal ini berusaha untuk mengalihkan perasaan stres yang memuncak dengan menjalin hubungan dengan orang lain, mencurahkan perhatian ke pekerjaan, anak atau hal lain sepanjang sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing.
·         Tahap ketiga : Knowledge and Awareness. Dawn mengungkapkan bahwa pasangan suami istri yang sampai pada tahap ini akan lebih memahami bagaimana posisi dan diri pasangannya.
·         Tahap keempat: Transformation. Suami istri di tahap ini akan mencoba tingkah laku  yang berkenan di hati pasangannya. Anda akan membuktikan untuk menjadi pasangan yang tepat bagi pasangan Anda.
·         Tahap kelima:  Real Love. “Anda berdua akan kembali dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan kebersamaan dengan pasangan
C.    Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
Hirning dan Hirning (1956) mengatakan bahwa penyesuaian perkawinan itu lebih kompleks dibandingkan yang terlihat. Dua orang memasuki perkawinan harus menyesuaikan satu sama lain dengan tingkatan yang berbeda-beda.
Faktor sosial dan demografis yang ditemukan memiliki hubungan dengan penyesuaian perkawinan :
·         Usia
·         Agam
·         Ras
·         Pendidikan
·         Keluarga pasangan
Ada kualitas yang pasangan merasa mereka harus memiliki yang akan meningkatkan untuk melanjutkan pertumbuhan Pernikahan mereka. Berikut adalah 3 kualitas yang kondusif untuk membantu menyelamatkan pernikahan Anda :
·         Kejujuran
·         Komunikasi
·         Mengampuni
D.   Perceraian dan Pernikahan Kembali
Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta pemerintah untuk dipisahkan. Jenis perceraian ada 2 :
·         Cerai hidup - karena tidak cocok satu sama lain.
·         Cerai mati - karena salah satu pasangan meninggal.
Penyebab perceraian :
·         Ketidakharmonisan dalam rumah tangga
·         Krisi morl dan akhlak
·         Perzinahan
·         Pernikahan tanpa cinta
·         Adanya masalah-masalah dalam perkawinan
Pernikahan kembali
Berikut ini adalah beberapa alasan yang paling umum untuk tingkat perceraian yang lebih tinggi dalam Pernikahan kembali
·         Salah satu mitra yang sama dari perkawinan terakhir Anda masih hadir di pernikahan kembali ini.
·         Sebuah pengalaman perceraian tidak tiba-tiba mengungkapkan kesadaran khusus dari tanda-tanda bahaya Hubungan.
·         Komitmen pernikahan kembali adalah kurang dari dalam pernikahan yang pertama.
·         Sebuah keluarga adalah sebuah langkah yang tidak diketahui di masyarakat kita.

E.      Alternatif selain menikah
Melajang merupakan alternatif selain menikah , banyak alasan orang-orang memilih untuk melajang yaitu
·         Ingin hidup bebas tanpa kekangan
·         Banyak perusahaan yang memilih karyawan berstatus lajang
·         Dapat menjalani hobinya tanpa ada keberatan dari pasangan , dll
Melajang adalah sebuah pilihan dan bukan terpaksa , selama pelajang menikmati hidupnya. Pelajang akan mengakhiri masa lajangnya dengan senang hati jika telah menemukan seorang yang cocok dihatinya.



Pekerjaan dan Waktu Luang
A.Mengubah sikap terhadap pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Fungsi Psikologis dari pekerjaan : Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya
B.Proses Dalam Memilih Pekerjaan
Fase-fase dalam pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka lakukan. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.
C.Memilih Pekerjaan yang Cocok
Hubungan karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan yang cocok.
·         Karakteristik pribadi
Kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik. Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki.
·         Karakteristik pekerjaan
Sekali anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda.
D.Waktu Luang
Waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu.

Sumber :
·         nilam.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+10.+DAYA+...