Konsep
, Perkembangan & Pendekatan Kesehatan Mental
A.
KONSEP MENTAL
Kesehatan mental diambil dari
konsep mental hygiene yang berasal dari bahasa yunani yag berarti kejiwaan .
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental
baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan
sosial). Penyesuaiaan diri berhubungan dengan cara-cara yang dipilih individu
untuk mengolah rangsangan, ajakan dan dorongan yang datang dari dalam maupun
luar diri. Penyesuaian diri yang
dilakukan oleh pribadi yang sehat mental adalah penyesuaian diri yang aktif
dalam pengertian bahwa individu berperan aktif dalam pemilihan cara-cara
pengolahan rangsang itu.
Karakteristik mental yang sehat
:
· Dapat menyesuaikan diri
· Terhindar dari gangguan jiwa
· Memanfaatkan potensi semaksimal
mungkin
· Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang
lain
Karakteristik mental tidak
sehat :
· Perasaan tidak nyaman
· Perasaan tidak aman
· Kurang memiliki rasa percaya diri
· Kurang memahami diri
· Kurang mendapat kepuasan dalam
berhubungan sosial
· Ketidakmatangan emosi
· Kepribadiannya terganggu
Ruang Lingkup Mental Hygiene
·
Mental hygiene dalam keluarga
·
Mental hygiene di sekolah
·
Mental hygiene di tempat kerja
·
Mental hygiene dalam kehidupan politik
·
Mental hygiene dalam kehidupan beragama
·
Mental hygiene di bidang hukum
Fungsi mental hygiene
·
Preventif (pencegahan)
Fungsi ini menerapkan
prinsip-prinsip yang menjamin mental yang sehat, seperti halnya physical
hygiene memelihara fisik yang sehat. Istirahat yang memadai merupakan cara
untuk memelihara fisik yang sehat, sementara pemuasan kebutuhan psikologis
(seperti memperoleh kasih sayang dan rasa aman) merupakan prinsip yang mendasar
dalam memelihara mental yang sehat.
·
Amelioratif (perbaikan)
Amelioratif merupakan upaya
memperbaiki kepribadian dan meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, sehingga
gejala-gejala tingkah laku dan mekanisme pertahanan diri dapat dikendalikan.
·
Suportif (pengembangan)
Fungsi ini merupakan upaya
untuk mengembangkan mental yang sehat atau kepribadian, sehingga seseorang
mampu menghndari kesulitan-kesulitan psikologis yang mungkin dialaminya.
B.
PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
1.
Gaya Hidup Modern
Modernisasi
di samping berdampak positif bagi kehidupan, seperti diperolehnya
kemudahan-kemudahan dalam berbagai bidang, namun ternyata telah melahirkan
dampak yang kurang menguntungkan, yaitu dengan menggejalanya berbagai problema
yang semakin kompleks, baik yang bersifat personal maupun sosial.
2.
Kesehatan mental pada anak dan remaja
a. Masalah
kesehatan mental
Anak-anak dan remaja dapat juga mengalami
masalah-masalah kesehatan mental yang mempengaruhi cara mereka berpikir,
merasa, dan bertindak. Masalah-masalah kesehatan mental dapat menyebabkan
kegagalan studi, konflik keluarga, penggunaan obat terlarang, kriminalitas, dan
bunuh diri. Di samping itu, masalah kesehatan mental pun dapat membatasi
kemampuannya untuk menjadi orang yang produktif.
b. Gangguan
mental pada anak-anak dan remaja
1. Gangguan
perasaan , seperti : perasaan sedih & tak berdaya , marah-marah , perasaan
tak berharga , perasaan takut dll
2. Gangguan
perilaku , seperti : sering melamun , menggunakan obat-obatan teerlarang ,
sering melakukan kenakalan disekolah , dll
c. Penyebab
gangguan mental pada anak-anak dan remaja
1. Faktor
biologis : genetika , ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh , menderita
penyakit kronis dan kerusakan sistem syaraf pusat
2. Faktor
psikologis : frustasi , konflik , terlalu pesimis menghadapi masa depan , dll
3. Faktor
lingkungan : merebaknya tayangan film di
tv yang bertemakan kejahatan dan pornoaksi , merebaknya perdagangan minuman
keras dan naza , penjualan alat kontrasepsi , dll
C.
PENDEKATAN KESEHATAN MENTAL
a.
Pendekatan orientasi Klasik
Kesehatan
mental menurut pendekatan ini adalah terhindarnya individu dari gejala gangguan
jiwa(neurosis) dan gejala penyakit jiwa( psikosis), berupa simptom-simptom
negatif yang menimbulkan rasa tidak sehat,dan bisa mengganggu efisiensi yang
biasanya tidak bisa dikuasai individu.
Kelemahan
dari Orientasi ini adalah :
-
Simptom-simptom bisa terdapat juga pada individu normal
- Rasa
tidak nyaman dan konflik bisa membuat individu berkembang dan memperbaiki diri.
- Sehat
atau sakit tidak bisa didasarkan pada ada atau tidaknya keluhan.
b.
Pendekatan Orientasi Penyesuaian Diri
Penyesuaian
diri adalah perubahan dalam diri yang diperlukan untuk mengadakan hubungan yang
memuaskan dengan orang lain .
Normal
dalam orientasi ini :
·
Normal secara statistik : yaitu apa adanya
·
Normal secara normatik : individu bertingkah
laku sesuai budaya setempat
c.
Pendekatan Orientasi Pengembangan Potensi
Menurut
pendekatn ini kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang tujuannya
untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada
semaksimal mungkin sehingga membawa pada kebahagiaan diri dan orang lain serta
terhindar dari gangguan penyakit jiwa.
Keriteria
pada orientasi ini :
1.
Punya pedoman normatif pribadi ( bisa memilih apa yang baik dan menolak yang
buruk)
2.
Menunjukan otonomi independen , mawas diri dalam mencari nilai-nilai pedoman.
Teori
kepribadian Aliran Psikoanalisa , Behaviouristik & Humanistik
A.
Teori Kepribadian Sehat Aliran Psikoanalisa
Psikoanalisis
ditemukan di Vienna, Austria, oleh psikiatris Sigmund Freud (1856-1938). Freud
mengembangkan teori perilaku dan pikiran mengatakan bahwa kebanyakan apa yang
kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan mencari pemunculan
dalam perilaku dan pikiran.
Menurut
teori kepribadian psikoanalisis freud berteori bahwa kepribadian tersusun dari
3 sistem pokok yakni id, ego dan superego. Id merupakan system kepribadian yang
asli. Id merupakan segala sesuatu yang diwariskan dari lahir, termasuk
insting-insting. Ego merupakan kebutuhan-kebutuhan yang timbul karenma organism
memerlukan transaksi yang sesuai dengan kenyataan, sedangkan superego merupakan
perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat
sebagaimana diterangkan kepada orangtua kepada anak, dan dilaksanakan dengan
cara memberinya hadiah atau hukuman. Tetapi dengan adanya superego tersebut isu
bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental. Freud (1930) berteori bahwa manusia
lahir dengan memiliki insting (instinct) untuk hidup yang disebut Eros, dan
juga insting untuk mati yang disebut Thanatos. Thanatos ini yang mendorong
tindakan-tindakan agresi. Freud meyakini bahwa energy agresif harus disalurkan.
Pernyataannya Freud mengenai hal ini disebut sebagai ‚teori hidrolik (hydraulic
theory)‛ yang
analog dengan keadaan air yang tertekan dan meluap ke atas di dalam suatu
tempat: Bila tidak ada pelepasan energy maka akan terjadi suatu ledakan
(eksplosi).
B.
Teori Kepribadian Sehat Aliran Behaviouristik
Diprakarsai
oleh John B Watson , Watson menolak pikiran sebagai subjek psikologi dan
besikeras bahwa psikologi dibatasi pada studi tentang perilaku dari kegiatan-
kegiatan manusia dan binatang yang dapat diobservasi.
Aliran
perilaku mempunyai 3 ciri penting :
·
Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan
sebagai elemen-elemen
·
Menekankan pada perilaku yang dipelajari
daripada perilaku yang tidak dipelajari
·
Difokuskan pada perilaku binatang
C.
Teori Kepribadian Sehat Aliran Humanistik
Humanisme
lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini
melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan
hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai
potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme biasanya memfokuskan
pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
Penyesuaian
Diri & Pertumbuhan Personal
A.
Penyesuaian Diri
Penyesuaian
diri dikenal dalam bahasa aslinya yaitu adjustment atau personal adjustment. Schneiders
berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang,
yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai
bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan
(mastery). Penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat ( lifelong process ), dan manusia
terus-menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna
mencapai pribadi yang sehat. Penyesuaian adalah sebagai suatu proses ke-arah
hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dan tuntutan eksternal. Dalam
proses penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi, dan
individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri
dari ketegangan.
Aspek-aspek
penyesuaian diri :
·
Penyesuaian pribadi
·
Penyesuaian sosial
B.
Pertumbuhan Personal
Manusia
itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan
bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Kepribadian suatu individu tidak
sertamerta langsung terbentuk , akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi
sedikit dan melalui proses yang panjang. Setiap individu pasti akan mengalami
pembentukan karakter atau kepribadian , dan hal itu membutuhkan proses yang
sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan
keluarga.Hal ini disebabkan karna keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan
kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti
menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan
mempengaruhi dalam pertumbuhan individu.
Terjadinya
perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karna pengaruh baik dari
pengalaman atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman
dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
Faktor
yang mempengaruh pertumbuhan individu :
1. Faktor Biologis
Semua
manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti tangan
, kaki , kepala dan lain-lain. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan
dalam kepribadian dan prilaku . Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus
, artinya setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik
yang sama.
2. Faktor Geografis
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya sehingga
meyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan
kepribadian setiap individu yang baik juga , namun jika lingkungan fisikinya
kurang baik dan tidak ada hubungan baik dengan individu lain maka akan tercipta
suatu keadaan yang tidak baik pula.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan
kebudayaan dapat dipengaruhi kepribadian anggotanya , namu tidak berarti semua
individu yang ada didalam masyarakat
yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama
juga
STRESS
A. Pengertian
Stress
Stress adalah suatu kondisi yang menekan keadaan
psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai
kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Sumber stres adalah semua
kondisi stimulasi yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah
semua respons fisiologis nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis. Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan sementara
yang muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental lain yang jelas,
terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya mereda
dalam beberapa jam atau hari. Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut dan keparahannya
.
B. Efek
Stress
·
Menaikkan tekanan darah
·
Mempercepat pembekuan darah
·
Menaikan asam dalam perut ( asam lambung )
·
Iritasi pada daerah tertentu
·
Naiknya metabolisme ,dll
C. Faktor
Individual & Sosial penyebab Stress
·
Gen
·
Penyakit
·
Tidur
·
Postur tubuh
·
Frustasi
·
Kelelahan
·
Perasaan dan emosi
·
Pengalaman hidup
·
Keputusan perilaku
·
Respon perlawanan
·
Keluarga
·
Lingkungan
·
Dunia kerja
D. Tipe
Stress
·
Tekanan : Tekanan timbul sebagai akibat tekanan
hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya
cita-cita atau norma yang terlalu tinggi.
·
Frustasi : timbul akibat kegagalan dalam
mencapai tujuan karena ada aral melintang
·
Konflik : timbul karena tidak bisa memilih
antara dua atau lebih macam-macam keinginan, kebutuhan atau tujuan. Ada 3 jenis
konflik, yaitu : approach-approach conflict , avoidance-avoidance conflict
& approach-avoidance conflict
E. Kecemasan
Merupakan gangguan mental yang hampir dialami
tiap orang dan semua umur yang bisa menyebabkan stress , kecemasan muncul dalam
berbagai bentuk yaitu:
·
Gangguan panik
·
Gangguan phobia
·
Gangguan stress akut
·
Gangguan stress pasca trauma
·
Gangguan obsesif kompulsif
·
Gangguan kecemasan umum
·
Gangguan kecemasan akibat kondisi kesehatan umum
·
Gangguan kecemasan akibat obat
F. Pendekatan
Problem Solving Terhadap Stress
Terdapat 3 macam problem solving yaitu :
·
Problem solving sebagai tujuan
·
Problem solving sebagai proses
·
Problem sebagai keterampilan dasar
Hubungan
Interpersonal
A.
Model-Model Hubungan Interpersonal
·
Teori pertukaran sosial adalah salah satu teori
sosial yang mempelajari bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain ,
kemudian seseorang itu menentukan keseimbangan antara pengorbanan dan
keuntungan yang didapatkan dari hubungan itu .
·
Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu
pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. AT dapat
dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan
kelompok.
B.
Memulai Hubungan (Pembentukan Kesan &
Ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan)
Ellen B
menyatakan bahwa apa yang membuat orang-orang dari berbagai usia merasa bahagia
adalah membangun dan mengelola persahabatan dan memiliki hubungan yang positif
serta hangat.
Teori
ketertarikan interpersonal
·
Social Exchange Theory : Teori pertukaran sosial
menyatakan bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan tergantung pada
persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis
hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang
lebih baik dengan orang lain.
·
Equity Theory : orang tidak sekedar berusaha
mendapatkan rewards sebanyak-banyaknya dan mengurangi costs, melainkan juga
peduli mengenai keseimbangan dalam hubungan, yaitu bahwa rewards dan costs yang
mereka alami dan kontribusi yang mereka berikan dalam hubungan tersebut
kira-kira seimbang dengan pihak lain. Teori ini menggambarkan bahwa hubungan
yang seimbang adalah yang membahagiakan dan relatif stabil.
C.
Hubungan Peran
1. Model
peran
Terdapat tiga hal yang menentukan kualitas dan
keefektifan bermain peran sebagai model pembelajaran, yakni (1) kualitas
pemeranan, (2) analisis dalam diskusi, (3) pandangan peserta didik terhadap
peran yang ditampilkan dibandingkan dengan situasi kehidupan nyata.
2. Konflik
Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul
di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern)
yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupad perselisihan (disagreement),
adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan
lain di antara dua pihak atau lebih.
3. Adequancy
peran & autentisitas dalam hubungan
peran
Kecukupan perilaku yang diharapkan pada
seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun
secara informal.
D.
Intimacy dan Hubungan Pribadi
Kebutuhan
intimacy merupakan suatu kebutuhan aka hubungan dengan orang lain dan merupakan kebutuhan terdalam pada diri
setiap manusia untuk mengetahui seseorang secara lebih dekat , seperti merasa
dihargai , diperhatikan , saling bertukar
pendapat ,dll
Faktor
penyebab intimacy :
· Keluasan : seberapa banyak aktifitas
yg dilakukan bersama
· Keterbukaan : adanya saling
keterbukaan diri
· Kedalaman : saling berbagi
Proses
terbentukan intimacy :
Penerimaan diri
Saling berinteraksi
Memberi respon
atau
tanggapan
– Perhatian Rasa percaya Kasih
sayang Mempunyai
minat
yang sama Berhubungan seksual
E.
Intimacy dan Pertumbuhan
eintiman
tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan
siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi
diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan
kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan
lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita. Keinginan
setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati,
dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi
tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan
dan dukungan ada didalamnya.
CINTA
DAN PERKAWINAN
A.
Memilih pasangan
Dalam
memilih pasangan hidup, janganlah kita tergesa-gesa atau berpikir singkat tanpa
ada pertimbangan-pertimbangan matang. Kita harus ingat bahwa pasangan yang akan
kita pilih menjadi pendamping kita adalah orang yang akan menemani kita seumur
hidup kita, untuk itu jangan sampai salah pilih pasangan. Salah
satu penyebab mengapa kita keliru memilih pasangan hidup adalah karena kita
TERLALU CEPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN. Jarang ada orang yang keliru memilih
pasangan hidup oleh karena terlalu lama mengambil keputusan.
Berikut
akan dipaparkan beberapa penyebab mengapa kita terlalu cepat mengambil
keputusan :
·
Terlalu bernafsu
·
Beriman semu
·
Menyederhanakan masalah
·
Kehamilan
·
Motivasi yang tidak murni
·
Memiliki pemahaman yang sama mengenai hubungan ,
dll
B.
Hubungan dalam perkawinan
Perkawinan
adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk
hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat
yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan seksual. Perkawinan
umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan
harus diresmikan dengan pernikahan.
Tujuan
perkawinan :
·
Untuk mendapatkan keturunan
·
Untuk meningkat derajat dan status social baik
pria maupun wanita
·
Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah
renggang
·
Agar harta warisan tidak jatuh ke orang lain.
Tahapan
–tahapan dalam perkawinan menurut Dawn J :
·
Tahap pertama : Romantic Love. Saat ini adalah
saat Anda dan pasangan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu. Ini terjadi
di saat bulan madu pernikahan. Anda dan pasangan pada tahap ini selalu
melakukan kegiatan bersama-sama dalam situasi romantis dan penuh cinta.
·
Tahap kedua : Dissapointment or Distress. Masih
menurut Dawn, di tahap ini pasangan suami istri kerap saling menyalahkan,
memiliki rasa marah dan kecewa pada pasangan, berusaha menang atau lebih benar
dari pasangannya. Terkadang salah satu dari pasangan yang mengalami hal ini
berusaha untuk mengalihkan perasaan stres yang memuncak dengan menjalin
hubungan dengan orang lain, mencurahkan perhatian ke pekerjaan, anak atau hal
lain sepanjang sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing.
·
Tahap ketiga : Knowledge and Awareness. Dawn
mengungkapkan bahwa pasangan suami istri yang sampai pada tahap ini akan lebih
memahami bagaimana posisi dan diri pasangannya.
·
Tahap keempat: Transformation. Suami istri di
tahap ini akan mencoba tingkah laku yang
berkenan di hati pasangannya. Anda akan membuktikan untuk menjadi pasangan yang
tepat bagi pasangan Anda.
·
Tahap kelima:
Real Love. “Anda berdua akan kembali dipenuhi dengan keceriaan,
kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan kebersamaan dengan pasangan
C.
Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
Hirning
dan Hirning (1956) mengatakan bahwa penyesuaian perkawinan itu lebih kompleks
dibandingkan yang terlihat. Dua orang memasuki perkawinan harus menyesuaikan
satu sama lain dengan tingkatan yang berbeda-beda.
Faktor
sosial dan demografis yang ditemukan memiliki hubungan dengan penyesuaian
perkawinan :
·
Usia
·
Agam
·
Ras
·
Pendidikan
·
Keluarga pasangan
Ada
kualitas yang pasangan merasa mereka harus memiliki yang akan meningkatkan
untuk melanjutkan pertumbuhan Pernikahan mereka. Berikut adalah 3 kualitas yang
kondusif untuk membantu menyelamatkan pernikahan Anda :
·
Kejujuran
·
Komunikasi
·
Mengampuni
D.
Perceraian dan Pernikahan Kembali
Perceraian
adalah berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua pasangan tak ingin melanjutkan
kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta pemerintah untuk dipisahkan. Jenis
perceraian ada 2 :
·
Cerai hidup - karena tidak cocok satu sama lain.
·
Cerai mati - karena salah satu pasangan
meninggal.
Penyebab
perceraian :
·
Ketidakharmonisan dalam rumah tangga
·
Krisi morl dan akhlak
·
Perzinahan
·
Pernikahan tanpa cinta
·
Adanya masalah-masalah dalam perkawinan
Pernikahan
kembali
Berikut
ini adalah beberapa alasan yang paling umum untuk tingkat perceraian yang lebih
tinggi dalam Pernikahan kembali
·
Salah satu mitra yang sama dari perkawinan
terakhir Anda masih hadir di pernikahan kembali ini.
·
Sebuah pengalaman perceraian tidak tiba-tiba
mengungkapkan kesadaran khusus dari tanda-tanda bahaya Hubungan.
·
Komitmen pernikahan kembali adalah kurang dari
dalam pernikahan yang pertama.
·
Sebuah keluarga adalah sebuah langkah yang tidak
diketahui di masyarakat kita.
E.
Alternatif selain menikah
Melajang
merupakan alternatif selain menikah , banyak alasan orang-orang memilih untuk
melajang yaitu
·
Ingin hidup bebas tanpa kekangan
·
Banyak perusahaan yang memilih karyawan
berstatus lajang
·
Dapat menjalani hobinya tanpa ada keberatan dari
pasangan , dll
Melajang
adalah sebuah pilihan dan bukan terpaksa , selama pelajang menikmati hidupnya.
Pelajang akan mengakhiri masa lajangnya dengan senang hati jika telah menemukan
seorang yang cocok dihatinya.
Pekerjaan
dan Waktu Luang
A.Mengubah
sikap terhadap pekerjaan
Nilai
pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat
bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun
pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah
bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses
menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil
dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Fungsi
Psikologis dari pekerjaan : Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan
untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk
uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan
pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur
hidupnya
B.Proses
Dalam Memilih Pekerjaan
Fase-fase
dalam pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka
lakukan. Studs
Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis
yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain
pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau
profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari
pekerjaan yang mereka lakukan.
C.Memilih
Pekerjaan yang Cocok
Hubungan
karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan yang cocok.
·
Karakteristik pribadi
Kebanyakan
pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik.
Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu
yang anda miliki.
·
Karakteristik pekerjaan
Sekali
anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian
siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda.
D.Waktu
Luang
Waktu
luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu
yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang
adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi,
meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan
emosi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi
pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu.
Sumber
:
·
http://healthmoslemcommunity.wordpress.com/2010/01/14/tanda-tanda-dampak-stress-bagi-tubuh-kita-2/
·
http://fitri-danpsikologipendidikan.blogspot.com/2011/04/faktor-faktor-penyebab-stress-stressor.html
·
nilam.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+10.+DAYA+...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar